Prediksi Trend Sistem Cerdas Dalam 5 Tahun Ke Depan

Prediksi Trend Sistem Cerdas Dalam 5 Tahun Ke Depan

1. Revolusi Transportasi

Sistem transportasi cerdas diprediksikan akan mampu membangun keterhubungan antara manusia, kendaraan dan infrastruktur yang mendorong sistem lalu lintas bebas macet, sistem tanggap kedaruratan yang baik di masa depan dan beragam fungsi lain yang memudahkan kehidupan manusia dari berkendara.
Pada tahun 2014, 320.000 kendaraan listrik baru terdaftar di seluruh dunia. Pada tahun 2019, kendaraan listrik baru terdaftar menjadi 2,3 juta. Pada tahun 2025, penjualan evie global diproyeksikan akan melampaui 10 juta. Dan pada tahun 2050, sebagian besar mobil akan menjadi kendaraan listrik, pompa bensin akan menghilang dan diganti dengan stasiun pengisian bahan bakar di rumah yang mengisi bahan bakar kendaraan hanya dalam10 menit.
Mobil akan menjadi tanpa pengemudi karena sekarang kendaraan Tesala sudah memiliki fitur autopilot yang mencapai otomatisasi level 2 pada peringkat otomasi kendaraan Society of Automotive Engineers. Perusahaan lain, seperti Google, telah menginvestasikan miliaran dolar untuk teknologi self-driving. Pada akhir tahun 2020, diharapkan kendaraan level 5 yang sepenuhnya otonom akan diluncurkan pada konsumen. Pada tahun 2030, kendaraan ini akan menjadi hal biasa. Dan pada tahun 2050, orang akan menggunakan mobil tanpa roda kemudi.

Berdasarkan video yang berjudul “Autonomous Car / Self-Driving Car (Animation)” milik Thomas Schwenke, dapat dilihat bahwa mobil self-driving memiliki sensor seperti radar, kamera, LIDAR dan ultrasonik, LIDAR sebagai komponen kunci dengan lightrays, kamera untuk pengenalan rintangan dan jalur, GPS dan peta digital, data dan sensor odometrik dan prosesor atau chip untuk fusi data. Mobil self-driving ini memiliki keuntungan seperti menghindari pengendara lain, melakukan perjalanan yang nyaman, memberi tanda pada cabang jalan yang tidak memiliki lampu lalu lintas, dan keuntungan lainnya.

By Aurell Layalia S.A.G (1301170231, IF-42-GAB03)

2. Automasi Pada Desain Artificial Intelligence

Generative Pre-Training Transformer (GPT) adalah model bahasa yang dapat menghasilkan pengetahuan dunia dengan melatih korpus teks yang beragam. GPT-3 adalah iterasi ketiga dari model ini. GPT pada dasarnya adalah prediktor bahasa yaitu pengguna akan memberinya beberapa konten lalu mesin akan menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.
Jordan Singer membagikan tweet tentang kemampuan GPT-3 dari OpenAI dan plugin Figma disebut ‘Designer’ yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan prototipe fungsional dari teks mentah. Apa yang diinginkan pengguna dalam sebuah teks mentah yang dijelaskan menjelaskan semua fungsi yang diinginkan dan karakteristik visual atau grafis.
AI tidak hanya dapat mengidentifikasi elemen UI dengan benar untuk digunakan dalam desain, tetapi juga dengan cerdas membedakan penempatannya pada tata letak. Jadi, tanpa satu baris kode pun dalam pengertian konvensional, dapat dilihat sangat awal apa yang mungkin terjadi di tahun-tahun mendatang, seiring teknologi terus berkembang untuk UX Design. Meskipun plugin baru ini mengejutkan, menakuti, dan bahkan menginspirasi sebagian dari orang, demonstrasi dari Jordan Singer bukanlah yang pertama dari jenisnya.

Faktanya, setiap orang telah melihat keluaran desain komputasi bertenaga AI yang bahkan lebih ekstrem dan canggih di bidang terkait, seperti arsitektur. Proses ini memungkinkan perancang dan insinyur untuk memasukkan batasan ke dalam sistem AI yang kemudian secara otomatis menghasilkan semua permutasi struktural. Automasi pada umumnya memang dapat mempermudah pekerjaan manusia, akan tetapi sangat membahayakan jika berujung mengancam pekerjaan manusia.
Berdasarkan video yang berjudul “GPT-3 Explained In Layman Terms” milik Analytics India Magazine, dapat dilihat bagaimana cara kerja GPT-3. GPT-3 merupakan inovasi dalam mengubah teks menjadi sebuah respon secara interface atau dapat dilihat oleh mata manusia. Contoh yang bisa dilihat yaitu jika ada pertanyaan maka AI akan mendeteksi dan menjawab sesuai dengan topik yang ditanyakan.

By Belva Rabbani Driantama (1301170351, IF-42-GAB03)

3. Neuralink

Neuralink adalah perusahaan teknologi saraf musk yang mengembangkan implan yang dirancang lancing dengan otak manusia pada tahun 2016. Neuralink mempunyai tujuan awal sebagai alat untuk mengobati cedera otak dan trauma yang merupakan proyek menggabungkan otak manusia dengan AI Komputer.

Chip pada The Link berfungsi untuk mengembalikan penglihatan, pendengaran dan gerakan anggota tubuh selain mengatasi cedera pada otak. Chip ini ditanam langsung ke tengkorak untuk memungkinkan benang elektroda berinteraksi dengan area otak tertentu. Perangkat ini dikembangkan dari perangkat kecil yang berisi lebih dari 3.000 elektroda yang dipasang pada benang fleksibel yang lebih tipis dari rambut manusia dan dapat memantau sekitar 1.000 neuron otak. Kelemahan alat ini adalah memiliki 1000 elektroda dalam satu lempengan, membutuhkan tenaga ahli untuk penggunaannya dan bentukan elektroda berupa jarum yang besar dan berpotensi mengganggu fungsi otak.

Berdasarkan video yang berjudul “How Neuralink Works” milik Interesting Engineering, dapat dilihat gambaran Neuralink diciptakan dengan bentuk 8mm dilengkapi dengan sensor dan cara kerjanya otak memberikan informasi ke bagian tubuh dengan bantuan neuron yang saling berhubungan via signal. berbagai manfaat dari Neuralink juga bisa membantu segi kesehatan dan memperpanjang skala pendengaran.

By Brigita Tenggehi (1301170302, IF-42-GAB03)

4. Robot Dalam Dunia Industri

Robot adalah seperangkat alat mekanik yang bisa melakukan tugas fisik dengan pengawasan dan kontrol manusia atau menggunakan program yang telah didefinisikan terlebih dulu. Dalam dunia industri, robot dirancang untuk memindahkan barang, komponen, peralatan, atau alat khusus melalui berbagai gerakan terprogram untuk pelaksanaan berbagai pekerjaan. Seiring dengan perkembangan zaman, kehadiran robot dalam kehidupan sehari-hari semakin terasa, begitu juga dalam dunia industri khususnya di Indonesia. Menurut Head of Robotics & Discrete Automation ABB Indonesia Mugi Harfianza di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (17/9/2019), ia berpendapat “Ada kenaikan sekitar 20 persen penggunaan robot pada industri di Indonesia. Ini menjadi pertanda bahwa implementasi robot di Indonesia sudah bisa dimulai,”.

Robot bermanfaat untuk menciptakan lapangan kerja. Sebuah laporan pada 2013 oleh Metra Martech telah memperlihatkan bahwa robot industri diramalkan akan menciptakan antara 900.000 sampai 1,5 juta lapangan kerja dari 2012 sampai 2016. Robot tak hanya menciptakan lapangan kerja, tapi juga membuat tempat kerja makin atraktif. Robot industri bisa diatur untuk membantu pekerja di tempat kerja yang berbahaya di pabrik, seperti adanya bahan kimia berbahaya atau benda-benda berat.

Robot pun bermanfaat untuk menambah produktivitas dan efisiensi. Produktivitas dan efisiensi pada sebuah pabrik bisa ditingkatkan saat robot dipakai untuk menjalankan fungsi-fungsi pada lini produksi. Mengingat besarnya volume produksi, meningkatkan efesiensi di lini akhir akan berkontribusi mengurangi downtime, sementara mengoptimalkan produktivitas berarti bisa memenuhi permintaan yang lebih besar. Dengan robot-robot terkini yang memiliki antarmuka yang intuitif sehingga mudah untuk diprogram dan tubuh yang ringan, manufaktur akan menikmati fleksibilitas produksi. Hal ini sangat ideal di tengah kejenuhan di berbagai macam industri dengan makin beragamnya produk, dan siklus produk makin pendek. Perusahaan bisa belajar bagaimana memprogram dan memakai robot untuk mengotomatisasi lini produksi.

Berdasarkan video yang berjudul “Proses Produksi Manfaatkan Tenaga Robot” milik Berita Satu, dapat diketahui bahwa dengan adanya robot dalam dunia industri memberikan dampak yang baik bagi pelaku industri karena dapat meningkatkan produktivitas serta lebih efisien, salah satunya perusahaan dapat menghemat biaya produksi sekitar 15-20%. Kehadiran robot juga mendorong pertumbuhan ekonomi bagi perusahaan karena keefisienannya.

By Christian Hary (1301170348, IF-42-GAB01)

5. Augmented Reality

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang memperluas dunia fisik dengan cara menambahkan lapisan informasi digital ke dalamnya. Berbeda dengan Virtual Reality (VR), AR tidak menciptakan seluruh lingkungan buatan untuk menggantikan yang asli dengan yang virtual.

AR dapat ditampilkan pada berbagai perangkat seperti kacamata, layar, ponsel, dan sebagainya. Agar perangkat berfungsi dengan baik, sejumlah data tertentu dalam bentuk video, gambar, animasi, dan model 3D perlu digunakan. Sehingga, orang bisa melihat hasilnya dalam cahaya buatan dan alami. AR menggunakan teknologi SLAM (Simultaneous Localization and Mapping), sensor, dan pengukur kedalaman. Misalnya, mengumpulkan data sensor untuk menghitung jarak dari lokasi sensor ke objek. Di tahun 2025,Augmented Reality niscaya akan diaplikasikan secara mendunia.

Di era ini, batas-batas antara dunia digital dan fisik semakin sulit untuk dibedakan. Teknologi Augmented Reality dengan cepat memasuki fase baru yang memungkinkan kamu mendapatkan user experience yang kaya akan konteks. Konteks yang dimaksud adalah konteks yang menggabungkan sensor, komputasi, Internet of Things, dan Artificial Intelligence. Teknologi AR akan membawa transformasi yang signifikan ke banyak bidang ekonomi dalam hal produktivitas, daya saing, serta penyediaan layanan baru dan inovatif untuk klien.

Berdasarkan video yang berjudul “5 Best Augmented Reality Tech 2018” milik TechnoNerd, dapat dilihat bahwa teknologi Augmented Reality membantu menampilkan visualisasi apa pun yang penggunanya inginkan. Dengan demikian, tanpa membatasi jenis materi apa yang pengguna bawakan, teknologi AR dapat memvisualisasikan dan menyampaikan informasi yang pengguna inginkan secara detil dan interaktif.

By Hafiyy Viazola (130117032, IF-42-GAB03)

REFERENSI

1. Revolusi Transportasi


https://otomasi.sv.ugm.ac.id/2018/10/11/teknologi-self-driving-car/
http://anggraenitriwindy.blogspot.com/2018/12/keuntungan-dan-kerugian-sistem-cerdas.html

2. Automasi Pada Desain Artificial Intelligence

https://prototypr.io/post/gpt-3-design-hype/
https://uxdesign.cc/lets-talk-about-that-gpt-3-ai-tweet-that-shook-designers-to-the-core-d2b31ad3d63b

3. Neuralink

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53900564

NeuraLink Pamer Alat Baca Isi Otak Sebesar Koin

Elon Musk sets update on brain-computer interface company Neuralink for August 28


https://m.solopos.com/neuralink-proyek-ambisius-gabungkan-otak-manusia-dengan-ai-komputer-1060211

4. Robot Dalam Dunia Industri

http://robota.co.id/sejarah-robot
https://inet.detik.com/science/d-3055031/peran-robot-dan-kemajuan-teknologi-bagi-industri
https://ekonomi.bisnis.com/read/20190917/257/1149552/tren-penggunaan-robot-di-bidang-industri-menimngkat
https://kabar-energi.com/wp-content/uploads/2019/07/robot_gantikan_pekerjaan_manusia_800_reuters-1.jpg

5. Augmented Creativity

Apa itu Augmented Reality? Mengenal Teknologi AR & Contohnya